PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) mencatat lonjakan permintaan jasa galangan kapal, baik untuk pembangunan kapal baru maupun jasa reparasi. Untuk mengantisipasi tren ini, perusahaan berencana meningkatkan kapasitas produksi hingga 30%.
Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo, menjelaskan bahwa saat ini tingkat utilisasi dua galangan milik ELPI—yang berlokasi di Gresik dan di kawasan Samarinda-Balikpapan—sudah mencapai batas maksimum.
“Secara kapasitas, kami sudah penuh. Satu galangan mampu menangani sekitar 1.500 ton per tahun, dan saat ini order sudah overload. Karena itu, ekspansi menjadi langkah strategis untuk menangkap peluang pasar,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).
Permintaan Tinggi, ELPI Tolak Order Eksternal
Permintaan pasar saat ini lebih banyak datang dari sektor reparasi dan pemeliharaan kapal. Namun secara kapasitas, pembangunan kapal baru masih mendominasi karena bisa dihitung secara pasti berdasarkan ukuran dan spesifikasi kapal.
“Kalau reparasi lebih fluktuatif. Tapi untuk kapal baru—misalnya 30 atau 40 meter—kapasitas produksinya jelas dan bisa direncanakan,” kata Wawan.
Saat ini ELPI tengah mengerjakan sembilan unit kapal baru, mulai dari multipurpose vessel, tug and barge, hingga crew boat. Proses pembangunan memakan waktu 16 hingga 18 bulan, termasuk uji laik laut dan proses klasifikasi.
“Karena kapasitas sudah penuh, kami bahkan menolak beberapa permintaan eksternal untuk pembuatan kapal. Namun, jasa reparasi tetap kami layani demi menjaga relasi dengan pelanggan,” tambahnya.
Tantangan: Impor Bahan Baku dan Tekanan Kapal Bekas Asal Tiongkok
Meski optimistis dengan potensi pasar, Wawan menyoroti sejumlah tantangan yang masih membayangi industri galangan kapal nasional. Salah satunya adalah tingginya ketergantungan terhadap impor bahan baku dan komponen, seperti mesin utama, generator, baling-baling, hingga komponen kecil.
“Mesin kapal sifatnya customized, jadi produsen baru memproduksi setelah ada permintaan. Ini membuat rantai pasok menjadi lebih panjang dan kompleks,” ungkapnya.
Selain itu, persaingan dengan kapal bekas dari Tiongkok juga menjadi tantangan tersendiri. Kapal bekas berusia 10 tahun masih banyak diminati karena harganya yang jauh lebih murah dibanding membangun kapal baru di dalam negeri.
“Kalau tidak ada regulasi yang membatasi usia kapal impor, tren pembelian kapal bekas akan terus menekan pertumbuhan industri galangan nasional,” tegas Wawan.
Dorongan Regulasi Diperlukan
ELPI menilai perlunya kebijakan yang lebih berpihak pada industri maritim dalam negeri, termasuk insentif fiskal dan pembatasan usia kapal impor. Dengan dukungan regulasi yang tepat, perusahaan yakin industri galangan kapal nasional bisa tumbuh lebih kompetitif dan berkelanjutan.
Sumber: Jagat Bisnis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) melihat prospek bisnis di tahun 2025 dengan sikap optimistis. Hal ini sejalan dengan target lifting minyak di Indonesia pada tahun 2025 adalah 605.000 barel per hari (BOPD). Sehingga berdampak terhadap peningkatan permintaan jasa Offshore Supply Vessels (OSV) yang menjadi penopang bisnis ELPI selama ini. Optimisnya, ELPI untuk offshore masih merupakan primadona bagi ELPI. ungkap Wawan Heri Purnomo, Sekretaris Perusahaan Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari, kepada Kontan.co.id, Jumat (10/1) lalu.
EmitenNews.com - Maritime Offshore Technology & Engineering (MOTE) dynamic position training center baru beroperasi 5 bulan. Namun, pusat pelatihan besutan Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) itu, telah menerbitkan lebih dari 100 sertifikasi kepada perwira kapal baik dalam dan luar negeri."MOTE menjadi brand, sedang Patriot Teknologi Maritim, fokus pada dynamic position training center. Nama Patriot representasi dari Kota Pahlawan Surabaya, dan cita-cita perseroan saat proses initial public offering (IPO)," tutur Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary Pelayaran Ekalya, Senin, 16 Desember 2024.
PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI), kembali berprestasi dengan meraih penghargaan Emiten Kategori Perusahaan Pelayaran Offshore dalam ajang Bisnis Indonesia Logistics Award (BILA) tahun 2024. Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra mengungkapkan penghargaan ini menjadi pengukuh sebagai perusahaan terdepan di sektor pelayaran offshore dari dedikasi seluruh tim. Eka menambahkan salah satu keunggulan ELPI dalam industri offshore dengan memiliki afiliasi perusahaan shipyard sendiri yaitu PT Eka Multi Bahari di Samarinda dan PT Orela Shipyard di Gresik termasuk engineer in house yang memberikan kemampuan ELPI untuk mengelola operasional secara efisien dan customize sesuai keinginan clients namun tetap safe, reliable & efficient.
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT. Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) bekerjasama dengan Universitas Pattimura (Unpatti), Kota Ambon, Maluku berencana membuka program Vokasi Pelayaran dengan program studi yaitu pelayaran, perkapalan dan perikanan. Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo mengatakan, ELPI awalnya berdiri di Kota Ambon dan kemudian berpindah ke Surabaya. ELPI membuka program vokasi di Unpatti agar bisa berkontribusi di kota kelahiran. Agustus lalu kita sudah lakukan MoU dan ditindaklanjuti dengan rencana membuka vokasi pelayaran, katanya usai acara Magang Riset Kolaborasi ELPI-Unpatti di kantor ELPI.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) memperoleh kontrak penyediaan layanan atau sewa kapal dari Exxon Mobile Cepu Limited senilai US$ 25,9 juta atau setara dengan Rp 420,46 miliar. Wawan Heri Purnomo, Sekretaris Perusahaan Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari mengatakan ELPI berhasil memenangkan kontrak dengan durasi lima tahun dari Exxon Mobile hingga 2029."Kami akan menyediakan layanan dua unit kapal jenis Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dengan nilai kontrak mencapai US$ 25,9 juta," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (5/8)
IDXChannel - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) resmi menerima Piala Penghargaan Khusus dalam ajang IDX Channel Anugerah ESG 2024 untuk Kategori Sektor Transportasi dan Logistik. Penghargaan diterima secara langsung oleh General Manager Corporate Technical ELPI, Sentono Fristian, dalam seremoni penyerahan penghargaan, yang digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (25/7/2024). "Tentu sebuah kebahagiaan dan kebanggan bagi kami bisa berkiprah di level nasional, terkait penerapan ESG. Hal ini sesuai dengan Convention Paris di 2015, di mana kami dari industri marine berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam upaya cut off gas dari efek rumah kaca," ujar Sentono, usai penerimaan penghargaan.