PT. PELAYARAN NASIONAL EKALYA PURNAMASARI
11 September 2025
Permintaan Kapal Baru dan Reparasi Naik, Begini Jurus ELPI Pacu Bisnis Galangan

PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) melihat tren permintaan jasa galangan kapal terus meningkat, baik untuk pembangunan kapal baru maupun reparasi.

Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tersebut, perseroan berencana meningkatkan kapasitas produksi hingga 30%.

Corporate Secretary ELPI Wawan Heri Purnomo mengatakan, saat ini utilisasi kapasitas di galangan milik perseroan yang berlokasi di Gresik dan Samarinda-Balikpapan sudah penuh.

"Secara kapasitas, kami sudah full. Satu galangan bisa menangani sekitar 1.500 ton per tahun, dan saat ini beban order sudah overload. Karena itu kami melakukan ekspansi agar bisa menampung permintaan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (4/9/2025).

Menurut Wawan, tren permintaan di pasar saat ini relatif lebih banyak untuk jasa reparasi dan pemeliharaan. Namun dari sisi kapasitas produksi, justru pembangunan kapal baru lebih dominan. Hal ini karena pembangunan kapal baru dapat langsung diestimasi berdasarkan ukuran dan spesifikasi tonase.

"Kalau reparasi sifatnya lebih fluktuatif. Sementara kapal baru, misalnya 40 meter atau 30 meter, kapasitas produksinya jelas dan terukur,” jelasnya.

Saat ini, ELPI tercatat tengah mengerjakan sembilan kapal baru, terdiri dari kapal multipurpose, tug and barge, hingga crew boat. Proses pembangunan kapal umumnya membutuhkan waktu 16–18 bulan, termasuk tahap uji laik laut dan klasifikasi.

"Karena beban kerja sudah penuh, kami bahkan menolak beberapa permintaan eksternal untuk pembangunan kapal,” kata Wawan.

Meski demikian, jasa reparasi dan pemeliharaan tetap diambil demi menjaga hubungan dengan pelanggan.

"Kalau tidak diambil, ada risiko pelanggan tidak kembali ke galangan kita. Karena itu ekspansi menjadi pilihan,” tambahnya.

Wawan menuturkan, tantangan utama industri galangan kapal nasional masih berkutat pada ketergantungan impor bahan baku dan mesin, mulai dari mesin utama, generator, baling-baling hingga komponen kecil seperti kursi kapal.

"Mesin kapal sifatnya customized, jadi produsen global hanya akan membuat setelah ada permintaan. Ini membuat rantai pasok lebih panjang,” ujarnya.

Kapal bekas berusia 10 tahun asal Tiongkok masih diminati karena harganya relatif murah, sehingga kerap menjadi alternatif dibandingkan membangun kapal baru di dalam negeri.

“Industri galangan kapal di Indonesia akan tumbuh lebih cepat jika ada aturan yang membatasi usia kapal. Tanpa restriksi, tren pembelian kapal bekas dari luar negeri akan tetap menjadi tantangan,” tutur Wawan.

Sumber: Kontan


PT. PELAYARAN NASIONAL EKALYA PURNAMASARI
10 September 2025
ELPI Siapkan Ekspansi Galangan Kapal, Produksi Akan Naik 30%

PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) mencatat lonjakan permintaan jasa galangan kapal, baik untuk pembangunan kapal baru maupun jasa reparasi. Untuk mengantisipasi tren ini, perusahaan berencana meningkatkan kapasitas produksi hingga 30%.

Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo, menjelaskan bahwa saat ini tingkat utilisasi dua galangan milik ELPI—yang berlokasi di Gresik dan di kawasan Samarinda-Balikpapan—sudah mencapai batas maksimum.

“Secara kapasitas, kami sudah penuh. Satu galangan mampu menangani sekitar 1.500 ton per tahun, dan saat ini order sudah overload. Karena itu, ekspansi menjadi langkah strategis untuk menangkap peluang pasar,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

Permintaan Tinggi, ELPI Tolak Order Eksternal

Permintaan pasar saat ini lebih banyak datang dari sektor reparasi dan pemeliharaan kapal. Namun secara kapasitas, pembangunan kapal baru masih mendominasi karena bisa dihitung secara pasti berdasarkan ukuran dan spesifikasi kapal.

“Kalau reparasi lebih fluktuatif. Tapi untuk kapal baru—misalnya 30 atau 40 meter—kapasitas produksinya jelas dan bisa direncanakan,” kata Wawan.

Saat ini ELPI tengah mengerjakan sembilan unit kapal baru, mulai dari multipurpose vessel, tug and barge, hingga crew boat. Proses pembangunan memakan waktu 16 hingga 18 bulan, termasuk uji laik laut dan proses klasifikasi.

“Karena kapasitas sudah penuh, kami bahkan menolak beberapa permintaan eksternal untuk pembuatan kapal. Namun, jasa reparasi tetap kami layani demi menjaga relasi dengan pelanggan,” tambahnya.

Tantangan: Impor Bahan Baku dan Tekanan Kapal Bekas Asal Tiongkok

Meski optimistis dengan potensi pasar, Wawan menyoroti sejumlah tantangan yang masih membayangi industri galangan kapal nasional. Salah satunya adalah tingginya ketergantungan terhadap impor bahan baku dan komponen, seperti mesin utama, generator, baling-baling, hingga komponen kecil.

“Mesin kapal sifatnya customized, jadi produsen baru memproduksi setelah ada permintaan. Ini membuat rantai pasok menjadi lebih panjang dan kompleks,” ungkapnya.

Selain itu, persaingan dengan kapal bekas dari Tiongkok juga menjadi tantangan tersendiri. Kapal bekas berusia 10 tahun masih banyak diminati karena harganya yang jauh lebih murah dibanding membangun kapal baru di dalam negeri.

“Kalau tidak ada regulasi yang membatasi usia kapal impor, tren pembelian kapal bekas akan terus menekan pertumbuhan industri galangan nasional,” tegas Wawan.

Dorongan Regulasi Diperlukan

ELPI menilai perlunya kebijakan yang lebih berpihak pada industri maritim dalam negeri, termasuk insentif fiskal dan pembatasan usia kapal impor. Dengan dukungan regulasi yang tepat, perusahaan yakin industri galangan kapal nasional bisa tumbuh lebih kompetitif dan berkelanjutan.

Sumber: Jagat Bisnis


PT. PELAYARAN NASIONAL EKALYA PURNAMASARI
04 September 2025
Emiten Pelayaran (ELPI) Lepas Dua Unit Kapal ke Anak Usaha, Segini Nilainya

PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) menjual satu set kapal Tug & Barge miliknya kepada anak perusahaan, PT ELPI Trans Cargo (ETC). Aset yang dilepas terdiri dari Kapal Tugboat Hakuna 2001 dan Kapal Barge Matata 3001. Transaksi ini telah dituangkan dalam Perjanjian Ikatan Jual Beli (PIJB) pada 31 Juli 2025.

Sekretaris Perusahaan ELPI, Wawan Heri Purnomo, menyampaikan bahwa ETC merupakan entitas anak dengan kepemilikan saham ELPI sebesar 99%. Adapun total nilai transaksi ini sebesar Rp48 miliar, terdiri atas Rp19 miliar untuk Kapal Tugboat Hakuna 2001 dan Rp29 miliar untuk Kapal Barge Matata 3001.

Pembayaran akan diselesaikan paling lambat pada 15 Desember 2025. “Dana pembelian Kapal Hakuna 2001 dan Matata 3001 didapatkan ETC dari pinjaman perbankan,” ujar Wawan.

Meskipun melepas dua unit kapal, manajemen menegaskan bahwa transaksi ini tidak berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan maupun kelangsungan usaha ELPI secara grup. Sebab saat ini, ELPI mengoperasikan lebih dari 100 unit kapal dan sedang dalam proses pengadaan kapal-kapal terbaru untuk memperkuat armadanya.

Adapun akuisisi satu set kapal oleh ETC dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat fondasi operasionalnya di sektor dry bulk. “Meningkatkan valuasi dan likuiditas ETC sebagai entitas anak dengan core bisnis dry bulk serta memberikan potensi penambahan revenue dan kinerja keuangan,” jelas Wawan.

Transaksi ini juga bertujuan memperkuat kedudukan ETC sebagai entitas mandiri yang dapat bersaing dan mengikuti tender sendiri dalam pangsa pasar dry bulk. “Transaksi ini ditujukan untuk membantu ETC sebagai entitas anak yang baru didirikan pada bulan Februari 2025 untuk memperoleh kapal pertamanya guna menunjang operasionalnya,” pungkasnya.

Sumber: Warta Ekonomi

PT. PELAYARAN NASIONAL EKALYA PURNAMASARI
21 February 2025
Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) Catat Pendapatan Rp 1,20 Triliun di 2024

PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 1,20 triliun di sepanjang 2024. Pendapatan ini naik sekitar 12% dibandingkan pendapatan usaha di tahun 2023 yang senilai Rp 1,07 triliun.

Corporate Secretary PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk Wawan Heri Purnomo menyatakan, selama tiga tahun berturut-turut, kinerja ELPI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan di bidang offshore support vessel.


“Bidang offshore masih memberikan kontribusi terbesar yaitu 55% dibandingkan pendapatan non offshore sebesar 41%,” ungkap Wawan, Senin (10/3).

Dari total pendapatan 2024 yang mencapai Rp 1,25 triliun, bidang offshore memberikan kontribusi sebesar Rp 707,74 miliar. Sedangkan bidang non offshore memiliki porsi Rp 495,47 miliar.

Realisasi kinerja tahun lalu juga sudah on the track dengan target perusahaan, di mana kedua sektor mengalami pertumbuhan positif, yakni 11,95% yoy untuk offshore dan 11,43% yoy untuk non offshore.

Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk Eka Taniputra menambahkan, keberhasilan ELPI juga didorong oleh sejumlah strategi yang dijalankan perusahaan.

Manajemen ELPI berhasil melakukan efisiensi dan optimalisasi pada setiap operasional kapal serta organisasi di ELPI yang memberikan kepercayaan plus satisfied dari client.

“Sehingga kami mendapatkan beberapa spot charter, perpanjangan kontrak hingga kontrak baru di tahun 2025 yang memberikan kontribusi bagi kenaikan pendapatan,” tambahnya.

Baca Juga: Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) Optimistis Bisnis 2025 Tumbuh Positif

Eka pun optimistis bahwa kinerja ELPI sejak IPO tahun 2022 hingga di tahun 2024 mengalami perkembangan yang sangat positif.

Dengan pertumbuhan pendapatan yang stabil dan meningkat, peningkatan laba bersih yang signifikan, DER yang stabil dan terkontrol serta diversifikasi bisnis yang telah dimulai setelah IPO.

Hal ini semakin memperkokoh ELPI dan memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri pelayaran dan penunjang minyak serta gas di Indonesia dengan jumlah armada mencapai di atas 100 unit.

Laba ELPI per 31 Desember 2024 tercatat mencapai Rp 263,98 miliar, dari tahun 2023 yang senilai Rp 161,90 miliar.

Laba tahun 2024 mengalami kenaikan 63,77% year on year (yoy), bahkan lebih tinggi dibandingkan peningkatan laba yoy 2022-2023 atau tahun sebelumnya dengan kenaikan 55%.


PT. PELAYARAN NASIONAL EKALYA PURNAMASARI
16 December 2024
ELPI Perkuat Logistik Offshore & Perluas Bisnis Kemaritiman Internasional

PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI), kembali berprestasi dengan meraih penghargaan Emiten Kategori Perusahaan Pelayaran Offshore dalam ajang Bisnis Indonesia Logistics Award (BILA) tahun 2024. Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra mengungkapkan penghargaan ini menjadi pengukuh sebagai perusahaan terdepan di sektor pelayaran offshore dari dedikasi seluruh tim. Eka menambahkan salah satu keunggulan ELPI dalam industri offshore dengan memiliki afiliasi perusahaan shipyard sendiri yaitu PT Eka Multi Bahari di Samarinda dan PT Orela Shipyard di Gresik termasuk engineer in house yang memberikan kemampuan ELPI untuk mengelola operasional secara efisien dan customize sesuai keinginan clients namun tetap safe, reliable & efficient.

PT. PELAYARAN NASIONAL EKALYA PURNAMASARI
29 July 2024
Gigih Perjuangkan Green Energy Melalui DDF Program, ELPI Terima IDX Channel Anugerah ESG 2024

IDXChannel - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) resmi menerima Piala Penghargaan Khusus dalam ajang IDX Channel Anugerah ESG 2024 untuk Kategori Sektor Transportasi dan Logistik. Penghargaan diterima secara langsung oleh General Manager Corporate Technical ELPI, Sentono Fristian, dalam seremoni penyerahan penghargaan, yang digelar di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (25/7/2024). "Tentu sebuah kebahagiaan dan kebanggan bagi kami bisa berkiprah di level nasional, terkait penerapan ESG. Hal ini sesuai dengan Convention Paris di 2015, di mana kami dari industri marine berkomitmen untuk ikut berkontribusi dalam upaya cut off gas dari efek rumah kaca," ujar Sentono, usai penerimaan penghargaan.

PT. PELAYARAN NASIONAL EKALYA PURNAMASARI
30 April 2024
Ditopang Segmen Offshore, Pendapatan Ekalya (ELPI) Melonjak 41 Persen

IDXChannel - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) baru saja merilis laporan keuangannya untuk periode triwulan I-2024. Dalam laporan tersebut, nilai pendapatan perusahaan tercatat melonjak hingga mencapai Rp300,629 miliar, dalam tiga bulan pertama tahun ini. Nilai tersebut meningkat hingga 41 persen bila dibandingkan dengan nilai pendapatan ELPI pada periode sama tahun lalu, yang tercatat masih sebesar Rp212,552 miliar. Dari capaian tersebut, perusahaan berhasil menyisihkan laba bersih sebesar RP63,048 miliar, meningkat 42 persen dari Rp44,407 miliar, untuk periode perbandingan yang sama," ujar Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, dalam keterangan resminya.

PT. PELAYARAN NASIONAL EKALYA PURNAMASARI
27 November 2023
Pelayaran Nasional Ekalya (ELPI) Raih Kontrak Rp200 Miliar dari Perusahaan Malaysia

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa angkutan laut PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI) menandatangani kontrak kerja sama dengan dua perusahaan Malaysia, NKA Energy Ventures Sdn Bhn dan Perpetro Sdn Bhd senilai Rp200 miliar. Kontrak yang didapatkan merupakan penyewaan Kapal Anggrek 7501 yang merupakan jenis PSV atau Platform Support Vessel. Kapal ini menjadi 1 diantara 10 dari kebutuhan dari Perpetro nantinya. Chief Operating Officer ELPI Dave Ritandhaka juga mengatakan PSV Anggrek 7501 ini nantinya mendukung untuk pekerjaan penunjang rig lepas pantai yang digunakan oleh shell dengan end user Serawak Sabah Shell yang mana akan on hire di awal Februari 2024. Kontrak ini berlaku selama 2 tahun.

PT. PELAYARAN NASIONAL EKALYA PURNAMASARI
13 November 2023
Kinerja Solid, Cek Rekomendasi Saham Ekalya Purnamasari (ELPI)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) berhasil mempertahankan pertumbuhan yang solid sepanjang sembilan bulan pertama di 2023. Merujuk laporan keuangan per 30 September 2023, pendapatan ELPI melonjak 76,22% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 806,05 miliar dari Rp 457,39 miliar.Head of Research Semesta Indovest Sekuritas Tobias Bernas menyampaikan Kinerja ELPI berpotensi tumbuh hingga 2025, pertumbuhan ini seiringan dengan investasi offshore yang diproyeksikan akan tumbuh secara stabil hingga 2026 dengan CAGR 6,20% dan memproyeksikan pendapatan ELPI bisa mencapai Rp 927 miliar pada 2023. Kemudian pada 2024, pendapatan ELPI diramal bisa menembus Rp 1 triliun," jelas dia dalam riset 11 November 2023.